Saya dan suami sudah menikah tujuh tahun, sebelumnya berpacaran 10 tahun sejak kenal di bangku kuliah. Saat kami menikah di tahun 2014, cobaan sudah datang di tahun pertama di mana pemasukan kami berkurang.
Suami saya, R, sudah meminjam uang keluargaku. Jumlah totalnya hingga sekarang bukan hanya jutaan tapi ratusan juta rupiah! Tapi aku bertahan dengannya, apalagi saat ini kami sudah memiliki dua anak, AB (5 tahun) dan A (1,5 tahun).
Karena pekerjaan yang memang dibutuhkan, saya ikhlas saat suami jarang pulang. Dia bisa pulang sekali tiap 2 - 3 hari karena harus bantu Adik dan Ibunya. Ke mana pun ia berada, masih bisa saya lacak karena saling berkabar. Adik dan Ibunya pun sering ngabarin ke mana pun suami saya pergi.
Tapi masuk November 2020, suami mulai aneh-aneh nih. Ada chat perempuan berinisial CSP yang selalu minta uang, nilainya bisa Rp300 ribu hingga jutaan. Alasannya untuk makan bahkan isi token listrik. Enak ya,
Saya beneran masih positif thinking karena suami memang sering bantu orang lain. Tapi Ibu Mertua saya sudah punya pemikiran lain. Ternyata di November itu, tanpa saya ketahui, Ibu Mertua sempat menguntit suamiku di Depok. Ending-nya Ibu Mertua nge-gepin dia dan seorang perempuan di kos-kosan, tidur satu ranjang!
Ibu Mertua murka dan mukulin mereka berdua, "Gila lo! Bini lo udah nyariin lo tiap hari, udah punya anak dua. Kurang ajar lo!" Begitu kurang lebih cerita Ibu Mertua padaku.
Gilanya lagi, setelah dilabrak begitu, suami belum juga pulang kepadaku dan anak-anak. Hingga di hari ketiga suami ngga pulang juga, Ibu Mertua akhirnya ke rumahku dan cerita pelabrakan itu.
Aku nekat ajak anak sulungku menuju ke kos-kosan itu. Karena ngga mau buat keributan, aku ajak Pak RT setempat dan biar Beliau yang mengetuk pintu. Saat Pak RT turun membawa suami ke hadapanku, dia bawa selembar kertas yang buat hatiku hancur, Bun.
Isi surat itu ternyata...ah,
Sebelum dia menunjukkan surat itu, aku masih salim tangannya dan nanya dia kenapa ngga pulang. Tapi, dia malah narik aku ke pojok dan bilang, ”Elu diem ya, awas kalo bikin ribut lu ya!” Astagfirullah… ini kayak bukan suami aku.
Lalu, dia hampiri Pak RT bawa surat keterangan udah nikah siri dengan perempuan itu. Surat itu ia setor ke pemilik kosan setelah beberapa hari lalu dilabrak ibu kandungnya.
Tapi pas dilihat surat itu, Pak RT bisa tahu bahwa surat itu palsu! Dia palsukan demi bisa wik-wik terus sama si perempuan yang ternyata janda anak dua!! Suami sumpah bahwa saat nikah siri itu dia punya saksi berupa tante kandung —adik Ibu Mertua. Padahal, setelah saya konfirmasi ke si Tante, dia sumpah-sumpah bawa nama Tuhan dan Nabi tidak pernah melakukannya.
Di situ juga saya lihat perempuan itu pertama kali. Itu semua terjadi di bulan ulang tahun saya…
Sehabis itu, suami memang sempat pulang. Dia mandi, makan, solat, lalu main sama anak-anak. Dia juga belai-belai sayang ke saya, kayak ngga terjadi apa-apa aja.
Saya pikir sudah selesai masalah perselingkuhan itu. Tapi tidak lama, si perempuan itu WhatsApp lagi minta uang Rp1,4 juta karena diusir dari kos-kosan. Pemiliknya malas pelihara perempuan nakal kayaknya.
Di luar dugaan saya, suami menyanggupi bayar dengan cara pinjam uang. Ya Allah... kesirap apa dia sampai begitunya?
Dia akhirnya pergi menemui perempuan itu. Kejadian ini di akhir Desember 2020 dan sekarang di akhir Maret 2021, dia hilang entah ke mana. Yang saya tahu dari beberapa saudara dan teman, dia keliling cari pinjaman uang dengan bawa-bawa nama saya, padahal yang digandeng adalah perempuan itu!
Suami, jika kamu baca ini, ketahuilah bahwa anak sulungmu selalu girang setiap pintu gerbang terbuka mengira dirimu yang datang. Dan, anak bungsumu selalu ngigau tengah malam, baru tenang kalau aku selimuti dia dengan baju kausmu. Pulanglah, suami…
(Cerita Bunda AR, Jaktim)
Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke email ceritabunda@haibunda.com. Bunda yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.
Sumber https://www.haibunda.com/cerita-bunda/20210319122228-82-199706/hadiah-ironis-ulang-tahunku-suami-ketahuan-tidur-sama-pelakor-di-kosan-depok
0 Response to " Ironis Ulang Tahunku: Suami Ketahuan Tidur Sama Pelakor di Kosan Depok "
Posting Komentar