kakek berusia 70 tahun memelihara 'tuyul' selama 40 tahun di Sukabumi, Jawa Barat.
Tuyul yang dimaksud bukanlah makhluk gaib. Julukan tuyul tersebut diberikan oleh Rahmat Ali untuk alat tensi kesehatan tensimeter yang sudah menemaninya selama 40 tahun.
Dengan alat tersebut, Rahmat bisa mendapatkan penghasilannya sebagai penyedia jasa tensi keliling.
Rahmat Ali merupakan warga Kampung Ciruput, Desa Salaawi, Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat.
Ia berprofesi sebagai penyedia jasa tensi darah keliling.
Meski berada di usia senja, Rahmat masih menekuni profesinya tersebut.
Rahmat menuturkan, tuyul atau tensimeter merah tersebut sudah menemaninya untuk mencari nafkah.
Hal itu diungkapkan oleh Rahmat Ali saat ditemui di Jalan Perpustakaan, Kota Sukabumi, Rabu
Hampir 40 tahun lamanya, alat tersebut dapat membantu profesi Rahmat hingga kakek 70 tahun ini bisa menghidupi anak dan istrinya.
Rahmat menceritakan, dirinya dahulunya adalah seorang honorer penyuluh kesehatan di Kecamatan Sukaraja, Sukabumi pada tahun 1970.
Rahmat pernah menjadi penyuluh di bidang kesehatan. Kakek lulusan Sekolah Lanjutan Tingkatan Atas (SLTA) ini dibayar sebesar Rp 15 ribu per bulan, setelah menginjak satu tahun upahnya sebagai honorer naik menjadi Rp 35 ribu per bulan.
Pada akhirnya sekitar tahun 1973-an, Rahmat diterima di perusahaan batu bara sebagai teknisi.
Namun tidak bertahan lama, hingga akhirnya ia memutukan mencari pekerjaan ke kota lain.
Dengan bekal ilmu kesehatan saat menjadi honorer, Rahmat akhirnya memutuskan untuk menjadi penyedia jasa tensi keliling.
Kala itu, setiap orang yang memakai jasanya, memberikan uap Rp1.000.
Dalam pengakuannya, Rahmat tidak pernah mematok harga jasanya tersebut.
Namun kini Rahmat bisa mendapatkan Rp30 ribu hingga Rp50 ribu perharinya.
Berkat ketekunannya dalam menyediakan jasa tensi keliling, Rahmat berhasil menyekolahkan anaknya hinga ke perguruan tinggi di Bandung.
Bahkan satu anaknya kini sudah diangkat menjadi ASN
Sumber: https://video.tribunnews.com/amp/view/217231/kakek-70-tahun-di-sukabumi-gunakan-tuyul-untuk-cari-nafkah-mampu-kuliahkan-anak-hingga-jadi-asn
0 Response to "Kakek 70 Tahun di Sukabumi Gunakan 'Tuyul' untuk Cari Nafkah, Mampu Kuliahkan Anak hingga Jadi ASN"
Posting Komentar